Kamis, 08 September 2016

MATERI KELAS XI

Untuk  Menghubungkan computer ke Internet, diperlukan beberapa perangkat tambahan.  Tiap-tiap jenis koneksi  internet memerlukan perangkat yang berbeda dari segi macam dan jumlahnya. Berikut perangkat internet menurut jenis koneksi yang digunakannya:
A.  Menggunakan Koneksi Dial Up  dan ADSL
Hubungan yang paling sederhana sebuah komputer ke jaringan Internet adalah dengan memanfaatkan jalur telepon yang terdapat di kantor atau di rumah. Jenis hubungan ini sering disebut dial up connection. Perangkat keras yang diperlukan untuk menghubungkan komputer dan Internet dengan hubungan dial up adalah sebagai berikut.
1. Modem (Modulator Demodulator)
Modem adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengubah data analog menjadi data digital pada saat komputer mengambil data, atau mengubah data digital menjadi data analog pada saat komputer mengirimkan data. Terdapat dua jenis modem menurut penempatannya, yaitu modem eksternal dan model internal. Modem eksternal adalah modem yang ditempatkan di luar komputer dan dapat dipindah-pindah dari satu komputer ke komputer lain. Sedangkan, modem internal adalah modem yang sudah terpasang di dalam komputer (terpasang langsung ke motherboard komputer). Keuntungan menggunakan modem internal adalah harga relative murah. Adapun kekurangannya, adalah tidak fleksibel dalam penggunaannya karena harus bongkar pasang kartu modem. Sementara itu, modem eksternal adalah perangkat modem yang terpisah dengan sistem unit CPU dan dihubungkan dengan komputer lewat kabel atau frekuensi. Penggunaan modem eksternal ini memiliki keuntungan yaitu dapat dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain dengan mudah. Selain itu lebih aman dari gangguan petir. Adapun kerugiannya yaitu harganya relatif lebih mahal.
2. Splitter
Splitter adalah alat untuk memisahkan sesuatu, dalam hal ini adalah memisahkan frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Frekuensi rendah disini yaitu voice. sedangkan frekuensi tinggi nya yaitu Data. Nah, dengan adanya Splitter, pengguna Teknologi ADSL bisa bertelephone ria sambil berinternetan ria juga. Tanpa harus memutuskan saluran Telepone untuk berinternetan. Teknologi ADSL diterapkan di salah satu produk PT. Telkom Indonesia, yaitu SPEEDY.
Yang port line itu dihubungkan ke kabel telephone yg dari Telkom ( DP = Distribution Point ), lalu yang port phone dihubungkan ke Perangkat Telephone, dan yang terakhir port ADSL dihubungkan ke Modem. nah alat pengubung di Splitter menggunakan kabel RJ-11. dan untuk menghubungkan dari Modem ke PC agar menjadi sebuah LAN ( Local Area Network ) kita gunakan kabel RJ-45. Setelah itu nyalakan modem dan PC dan siaplah kita berinternet.
B. Melalui GPRS – 3G dan HSDPA
Akses internet melalui Tiga jenis jaringan ini menggunakan gelombang radio sebagai penghubung komputer dengan jaringan internet. Akses internet melalui ketiga jenis Jaringan ini membutuhkan telepon selular yang sudah ada Modem GPRS Built-In didalamnya dan sim card yang dilengkapi fasilitas GPRS, 3G atau HSDPA. Selain itu kita harus menyediakan kabel data, sinar infrared, atau bluetooth untuk menghubungkan handphone dengan komputer, atau yang paling praktis menggunakan Modem USB atau Moden PCMCIA Card (GSM atau CDMA, sesuai dengan jaringan yang tersedia). Akses dengan ketiga jenis jaringan ini memiliki kelebihan yaitu akses dapat dilaksanakan walaupun alat komunikasi atau pengguna bergerak. Berikut adalah Gambar koneksi Jaringan dan perangkat yang digunakan beserta fungsinya:
Gb.7 Koneksi Internet melalui Jaringan GPRS/3G/HSDPA
1.  Modem USB
Modem USB dan PCMCIA Card berfungsi untuk menangkap sinyal Radio (GPRS/3G/HSDPA) yang dipancarkan dari BTS (GPRS gateaway) operator telephone seluler dan mentransfer sinyal tersebut ke dalam system komputer (CPU) untuk di proses dan selanjutnya dikoneksikan ke Internet network system yang ada di PC  sehingga sinyal internet tersebut bisa diakses oleh Browser.
2. Bluetooth dan Kabel Data
Bluetooth (baik Bluetooth Built In atau Bluetooth external) atau Kabel data yang terpasang pada Personal Computer  berfungsi untuk menangkap/meneruskan sinyal data internet yang telah diproses oleh Modem Built In pada perangkat Handphone dan dipancarkan melalui perangkat Bluetooth Handphone atau ditransmisikan melalui port serial (kabel Data) Handphone ke system Komputer (CPU).
C. Melalui Jaringan WiFi (Wireless Fidelity)
WiFi adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi untuk mengirimkan data. Gelombang yang umum digunakan di Indonesia berada pada frekuensi 2,4 GHz, dan 5,6 GHz. Hubungan akses internet melalui jaringan WiFi sebaiknya hanya digunakann jika memang penggunaan jalur dengan kabel tidak dimungkinkan. Perangkat tambahan yang diperlukan untuk mengkoneksikan PC ke internet melalui jaringan WiFi  adalah  Card WiFi atau Wireless Lan Card (card WLan). Perangkat ini berfungsi untuk menangkap gelombang Radio ( sinyal wifi ) yang dipancarkan oleh perangkat Radio Wifi (Access Point). Notebook dan netbook biasanya sudah ada perangkat wifi-nya, shingga tidak perlu menambah perangkat wifi lagi, tinggal mengkoneksikan saja. Card Wifi mempunyai tiga jenis model yaitu: Card Wifi jenis PCI, PCMCIA Card dan WiFi USB.
D. Melalui Jaringan LAN
Agar dapat terhubung dengan komputer server di LAN, maka komputer kita harus dilengkapi dengan perangkat tambahan, yaitu:
1. LAN Card
Lan Card berfungsi untuk menerima data yang yang ditransfer melalui Kabel UTP dan Connector RJ-45 yang selanjutnya akan diproses dan diteruskan ke CPU komputer.

E. Menggunakan Jaringan Satelit V-SAT
      Mengakses internet melalui jaringan satelit tidak sama dengan mengakses internet melalui jaringan yang lain, untuk jaringan selain satelit kita hanya perlu perangkat tambahan, sebab perangkat utama biasanya sudah disediakan oleh penyedia jasa jaringan internet,  tapi untuk jaringan satelit kita harus menyediakan semua perangkat yang diperlukanCatatan: apabila seseorang menggunakan satelit, itu artinya orang tersebut akan mendirikan penyedia Jasa jaringan Internet (mendirikan Warnet). Supaya Komputer bisa akses Internet melalui Jaringan Satelit, maka dibutuhkan perangkat-perangkat sebagai berikut:
1. Antena Satelit
Antena berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena yang dipakai dalam komunikasi VSAT adalah sebuah solid dish antenna yang memiliki bentuk parabola.

2. Modem Satelit
    Modem berfungsi untuk memodulasikan sinyal informasi digital ke sinyal pembawa analog dan juga sebalikya memisahkan sinyal informasi digital dari sinyal pembawa analog.
3. Kabel UTP dan Connector RJ-45
4. Lan Card
F. Melalui Jaringan TV Kabel
    
Mengakses internet melalui TV kabel membutuhkan perangkat tambahan sebagai berikut:
  1. Modem kabel
  2. Kabel UTP
  3. Connector RJ-45
  4. Splitter TV Kabel (biasanya sudah disediakan oleh Penyedia jasa TV kabel)
                         
II. PERANGKAT JARINGAN UNTUK MENGAKSES INTERNET
1.  Modem (Modulator Demodulator)
Modem adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk mengubah data analog menjadi data digital pada saat komputer mengambil data, atau mengubah data digital menjadi data analog pada saat komputer mengirimkan data
Catatan:
a. Untuk jaringan Wifi posisi Modem digantikan dengan Access Point (Radio) dari jenis Outdoor dan disetting sebagai AP Client (Station Infrastucture) dan dilengkapi dengan antena
b. Untuk jaringan Satelit, Modem dihubungkan terlebih dahulu dengan Antena Satelit.
c. Untuk Jaringan Dial-Up dan ADSL,
2. Mikrotik/Router    
    Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Sedangkan Mikrotik fugsinya sama dengan router, hanya lebih lengkap antaralain bisa digunakan mulai dari pengaturan bandwidth, firewall, hotspot gateway dan web proxy.
3. Acces Point
    Fungsi access point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client. Fungsi utama ACCSESS POINT adalah menyediakan akses jaringan wifi (Wireless), baik itu sebagai AP, AP-Client, Repeater. Acces point yang digunakan didalam ruangan atau untuk jarak yang pendek biasanya menggunakan acces point dari jenis AP Indoor
4. HUB/Switch
    Hub adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menerima pesan dan mengirimkannya ke semua perangkat lain yang terhubung ke jaringan tersebut sedangkan Switch fungsinya sama seperti HUB akan tetapi kemampuannya lebih baik daripada Hub, yaitu mampu mengirimkan informasi yang diterimanya hanya ke perangkat yang dituju olen informasi tersebutModem dihubungkan terlebih dahulu dengan Jaringan Telephone.
5. Kabel UTP dan Konektor RJ-45
 Kabel UTP berfungsi untuk mentransmisikan data dari HUB/SWITCH ke Komputer pengguna (client), sedangkan konektor RJ-45 berfungsi untuk meneruskan/menghubungkan data dari HUB dan Kabel UTP ke LAN Card.

Rabu, 01 Juni 2016

TUGAS PERBAIKAN

Tugas Perbaikan untuk Tugas Kelompok Persentasi yang gagal!
Isi Semua Sheet yang ada di File Tes Praktek Tik
Tugas dikirim Lewat Email secara individu
Ke alamat Email atardjatik@gmail.com
paling lambat hari minggu tanggal 5 juni 2016
File Tersebut di Save Dengan Nama file Tugas Presentasi Kelompok_Nama(nama sendiri)_Kelas (kelas sendiri)
Contoh : Tugas Presentasi Kelompok_DEDE TARJA_IPA6

silahkan Download File excel nya di bawah ini

https://drive.google.com/open?id=0BzKaATmIqTPvNXlRYkVIbzBDQms

isi semus sheet nya!
Password File : DEDE

Dilarang MENGKOPI FILE PUNYA ORANG LAIN!!!
kalau ada yang mengkopi dari orang lain dianggap tidak mengerjakan TUGAS Perbaikan

Selasa, 20 November 2012

Ilaahi, aku tak sanggup mencintaiMu dengan khusyuknya shalat salah seorang shahabat NabiMu hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya. Karena itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan dunia. Ya Allah… Hamba ingin jadi hambaMu sejati Tapi mengapa…..? Mengapa ruh kekuatan belum juga tiba Mengapa diri ini masih yang dulu Yang tak berkembang…….yang tak beranjak Yang tak melaju menjemput masa depan Mengapa diri ini masih berdiam diri Takluk dalam genggam birahi…? Janganlah kau tuntut Tuhanmu karena tertundanya keinginanmu, tetapi tuntutlah dirimu sendiri karena engkau telah menunda adabmu kepada Allah. 
 Biarkan terbang anganku… Lintasi indahnya cakrawala… Membelah barisan awan hitam, yang menggumpal membentuk aral… Menembus angin yang berhembus. Ditepi landang tandus.. Mencari dan menggapai asa, maraih cita-cita yang tertunda… Lupa sudah waktu yang terlewati. Menanti mimpi dalam gelap malam. Menunggu secercah cahaya. Membelai hati yang kosong…!!!

Minggu, 18 November 2012

Lupa satu kata yang sering terjadi pada diri kita, apalagi yang berhubungan dengan ilmu yang di dapatkan setiap hari di sekolah, kampus, Majlis, bahkan ilmu di jalanan, kalau saja ilmu tersebut tidak cepat – cepat disimpan dalam memori otak kita pasti langsung lupa, karena otak kita tidak bisa lagi menyimpan ilmu yang tadi kita peroleh dari Guru, yang semua itu diakibatkan otak kita terlalu banyak masalah dan ingatan yang ga jelas dan tidak sepantasnya kita simpan di otak, Ilmu yang tadi disimpan didalam otak dalam jangka waktu 1 jam pasti langsung lupa apalagi kalau sudah mengingat pasangan (Pacar) pasti tempat ilmu yang di otak tadi langsung digantikan dengan ingatan baru yang tidak jelas manfaatnya alhasil ilmu tadi akan hilang (lupa). tapi kalau memang system akal kita mengolahnya dengan cara yang memadai, semuanya akan tersimpan
Tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Acapkali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar untuk diingat kembali bahkan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
ada pepatah yang Mengatakan Kuatkan lah ilmu dengan menuliskannya, Maksud dari pepatah tersebut kita bisa mengambil hikmah bahwa ilmu akan terus ada diotak dengan cara ketika kita mendapatkan sesuatu ilmu yang baru artinya pengetahuan yang baru kita dapatkan harus langsung di tulis atau diamalkan kepada orang lain,
didalam kitab Ta’lim Mu’talim dijelaskan mengenai bab yang membahas  tata cara Seorang Pencari Ilmu (santri) yaitu Jangan lah Kamu jauh dari Kertas dan Pena, maksud dari keterangan tersebut usahakan Kertas (Notebook) dan Pena harus ada disaku kita, tujuannya adalah menuliskan setiap apa yang kita dapatkan mengenai ilmu, karena dengan cara tersebut insyaalah apa yang kita dapatkan pasti akan terus abadi.
Tulislah apa Yang kamu dapatkan hari ni dan lihatlah Hari esok apa yang akan terjadi……………

Minggu, 28 Oktober 2012

Nur Diatas Segala Cahaya

Ilahi Anta Maqshudi

Dalam praktik-praktik keruhanian Tasawuf, selalu ada unsur-unsur yang tidak memberi ruang yang bisa dijangkau akal-rasional. Karena dimensi “operatif” dari Tasawuf ini sebagian besar berlangsung di wilayah batin yang tidak berurusan dengan dimensi empiris, maka akal-rasional, pada level tertentu, tidak bisa dijadikan dasar untuk memverifikasi kebenaran suatu doktrin Sufi. Artinya, walaupun pada taraf tertentu akal tetaplah harus hidup dan dipakai, tetapi ada masa-masa ketika akal dan nalar-rasional harus diistirahatkan sepenuhnya, dan beralih secara bertahap ke penggunaan “mata hati yang bercahaya” atau qalb. Sebab, seperti firman Allah dalam hadis qudsi, “hanya hati (qalb) orang beriman yang mampu menampung-Ku, alam semesta tidak bisa.” Juga, “Allah tidak melihat pada bentukmu, tetapi pada hati-Mu.”

Dari ungkapan ini setidaknya ada dua hal penting. Karena tujuan utama dari Sufi adalah Allah, yang dikatakan “bertahta” di dalam hati (qalb), maka perhatian utama dari Sufi adalah pada hati sebagai organ spiritual yang memendam misteri-misteri ilahi. Dan dalam hati inilah berlangsung perjalanan menuju kesempurnaan diri, sebagai sebuah diri yang utuh.


Hati itu perangainya tidak tetap, sebab ia bisa condong kepada kebaikan atau kepada kejahatan—”Hati putra Adam berada di antara dua jari Yang Mahakuasa.” Hati berada di antara dua kekuatan, ruh yang suci dan ilahiah, dan jiwa (nafs) yang rendah dan kotor—Demi jiwa dan penyempurnaannya, lalu Tuhan mengilhamkan setiap jiwa keburukan dan kebaikan (QS. 91:7-8).
Ketika hati mendekati ruh, maka ruh akan mengalahkan jiwa. Sebagai “Tahta” Tuhan, hati memiliki bentuk dan realitas (hakikat). Bentuk lahiriahnya adalah segumpal daging yang terdapat di dada kiri. Sedangkan realitas sejatinya adalah kelembutan ilahi (lathifah rabbaniyyah). Pada kelembutan (lathifah) inilah zikir Sufi difokuskan . Zikir Sufi dimaksudkan untuk memperkuat cahaya ruh, agar bisa mengalahkan jiwa “yang menyeru kepada kejahatan” (nafs al-amarah) dan bisa membangkitkan potensi cahaya ruh dalam setiap lathifah rabbaniyyah yang berhubungan dengan Allah, sehingga mencapai jiwa yang tenang (nafs al-muthmainah).Ketika pikiran dan keinginan duniawi muncul dalam diri kita, maka hati akan bergerak ke jiwa rendah sehingga memperkuat nafs al-amarah. Mereka akan memunculkan hijab yang menyelimuti lathifah rabbaniyah yang bening bercahaya dan suci. Dosa akan menyebabkan muncul noda hitam di cermin hati, demikian nabi pernah bersabda. Seperti sampah, jika tak bersihkan setiap hari, noda itu akan makin banyak dan tebal. Karenanya Cahaya ilahi itu hanya menyala di lubuk hati saja, dan hati menjadi gelap. Dan inilah awal dari tabir pemisah antara Allah dengan manusia.

hati yang berkarat, atau bernoda, bisa dibersihkan dengan zikir. Nabi saw berkata bahwa “pembersih hati adalah zikir.” Melakukan zikir adalah seperti menggosok cermin yang buram hingga bisa bening dan terang, sehingga mampu memantulkan bayangan dengan jelas. Zikir adalah cahaya. Ia adalah seperti pelita ilahi yang menerangi ruang-ruang hati yang gelap, sehingga dengan cahayanya itu tampaklah semua “isi” hati. Dengan zikir, cahaya ilahi yang tersimpan dalam lathifah-lathifah akan menyala dan membawa hati “masuk” ke realitas Tahta hati itu sendiri, yang darinya ia akan masuk ke wilayah-wilayah dunia yang tak terlihat oleh indra eksternal. Dengan kata lain, dengan zikir, misteri dari hati, yakni rahasia-rahasia ilahi, akan kelihatan dengan jelas.
Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menjelaskan rahasia dari efek zikir ini dalam sebuah surat yang menjadi pembuka salah satu kitab karyanya yang luar biasa, Sirrul Asrar. Penjelasan ini berkaitan dengan tafsir “ayat cahaya” dalam Surah An-Nur: 35:

Hatimu adalah cermin. Bersihkan cermin itu dari debu yang menabirinya, sebab cermin itu ditakdirkan untuk memantulkan cahaya rahasia ilahi. Ketika cahaya dari Allah (Dzat) yang merupakan Cahaya langit dan bumi mulai menyinari wilayah hatimu, maka pelita hati akan menyala. Pelita hati itu ada dalam kaca; kaca yang laksana bintang yang bersinar terang … Kemudian di dalam hati muncul sinar makna yang bukan muncul dari Timur dan juga dari Barat, yang menyala berkat pohon zaitun yang diberkati … yang memancarkan cahaya menerangi pohon pencerahan, begitu jernihnya sehingga bersinar walau tak disentuh oleh api. Lalu menyalalah pelita kearifan. Mana mungkin pelita itu tak menyala bila cahaya rahasia Allah menyinarinya? … Langit-langit gelap ketidaksadaran akan jadi terang berkat kehadiran ilahi dan kedamaian serta keindahan purnama yang akan muncul dari cakrawala yang memancarkan cahaya di atas cahaya.

Menurut kaum Sufi, seseorang tak bisa mencapai Allah tanpa mengingat-Nya (zikir) terus-menerus. Zikir adalah langkah dasar dalam Tasawuf, dan bahkan paling penting. Seorang wali Allah adalah hamba yang paling utama, yang oleh Rasulullah disebut “hamba yang paling banyak berzikir”. Hati yang kosong dari mengingat Allah tidak akan memiliki “magnet” spiritual untuk menyerap cahaya ilahi. Allah berfirman, “Ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingat kalian” (QS. 2: 152).

ayat ini menunjukkan adanya hubungan timbal-balik antara zikir dengan Allah. Allah adalah Cahaya, dan karenanya menyebut atau mengingat Nama-Nya akan memunculkan “kandungan” cahaya yang ada dalam setiap Asma atau ayat Al-Quran yang dibaca dan disebut-sebut. Ketika orang berzikir maka ia akan mengeluarkan cahaya dari lathifah rabbaniyah yang meliputi dirinya, mempengaruhi hati, dan menerangi dirinya. Menurut seorang ahl al-kasyaf yang pernah penulis temui, cahaya yang memancar dari pezikir bukan sekadar metafora, tetapi “nyata” dari sudut pandang mukasyafah. Bagi banyak orang yang sudah kasyaf, baik itu yang sudah sampai kedudukan wali atau belum, mereka bisa melihat perubahan cahaya dalam diri sang pezikir. Tetapi cahaya ini harus dibedakan dari “aura” sebab cahaya zikir lebih halus dan dalam, karena bersumber dari lubuk hati yang suci (sirr). Bahkan seorang wali yang telah mencapai kedudukan tinggi tanpa diberi tahu lewat lisan bisa mengetahui zikir macam apa yang diamalkan seorang murid hanya berdasarkan cahaya yang memancar dari lathaif (bentuk jamak dari lathifah) di dalam dirinya. Semakin intens seorang berzikir sehingga melampaui semua tahapan dalam berzikir, semakin terang cahayanya dirinya.

Orang mesti melewati beberapa tahap agar cahaya dirinya bisa menarik cahaya ilahi. Pertama orang berzikir dengan lisan, kemudian meningkat menjadi zikir qalb (kalbu). Saat lisan seseorang berzikir, maka ia melakukan zikir seperti benda-benda mati—nabi bersabda bahwa batu juga berzikir, tetapi kita, orang awam, tidak bisa mendengarkannya. Inilah tahap awal zikir. Kemudian dia berzikir dengan qalb, maka seseorang meningkat ke zikir alam semesta (makhluk bernyawa dan tak bernyawa). Tetapi zikir qalb masih ada lanjutannya, yakni zikir nafs, kemudian zikir ruh, dan zikir sirr. Masing-masing tingkatan akan membuat seorang pezikir menyadari bahwa zikirnya selalu diiringi oleh alam yang bertingkat-tingkat. Alam semesta, zikir malaikat, zikir makhluk di alam arwah, arasy, dan akhirnya yang tertinggi, sirr. Ini adalah tahap ketika singgasana (arasy) bergetar akibat zikir seseorang dan ikut berzikir mengiringi zikir orang itu. Tetapi ketika zikir itu sampai ke zikir sirr yang paling tersembunyi (akhfa al-khafi) atau mendekati sempurna, maka zikir itu tak bisa didengar lagi bahkan oleh malaikat sekalipun. Sebab, ketika arasy bergetar maka zikir seseorang akan langsung tersambung dengan Dzat Allah. Ketika segala sesuatu telah “menyentuh” pada taraf Dzat-Nya, yakni pada tahap ahadiyyah, yang tak bisa dipahami , sesuatu itu akan sirna di dalam Tuhan. Demikian pula zikir itu akan gaib dari pendengaran malaikat, bahkan dari perasaan dan pemahaman si pezikir itu sendiri.

Pada saat inilah proses kimiawi ruhani, yang menyalakan sumber cahaya dalam hati, mencapai puncaknya. Cahaya si pezikir bukan lagi aspek eksternal dari seorang pezikir, tetapi menjadi substansinya sendiri, yang muncul dari dalam dirinya, sebab ia telah bersambung dengan Dzat Sumber Segala Cahaya. Hati sepenuhnya berubah menjadi cahaya.

Karena diri seorang pezikir telah “menjelma” menjadi sumber cahaya, maka pancaran cahayanya tidak akan pudar, selama ia istiqamah dalam berzikir, dan cahaya itu terus melesat ke langit menyongsong sumber dari segala sumber dari cahaya itu, yakni Allah karena Dialah Cahaya langit dan bumi. Pada saat inilah substansi cahaya pezikir akan sama dengan substansi dari Yang Maha Bercahaya. Lalu dalam seketika substansi cahaya di langit (Allah) itu akan merindukan cahaya dari hati hamba-hambanya—”ingatlah kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingat kalian.” Maka, cahaya hati dari hamba melesat naik, dan Cahaya dari Arasy melesat turun ke bawah. Kedua cahaya saling menyongsong—cahaya dari atas (Tuhan) menyongsong cahaya dari bawah (hamba)—dan jadilah cahaya di atas cahaya! (QS. 24: 35)

==> Rumah Cahaya